Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Candi Borobudur dalam rangka kunjungan kenegaraannya ke Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, Macron terlihat antusias dan tak henti-hentinya mengagumi kemegahan warisan budaya dunia itu. Ia menyusuri setiap anak tangga candi sambil mendengarkan penjelasan dari pemandu lokal tentang sejarah dan filosofi Borobudur.
Macron mengaku terpesona dengan arsitektur candi yang dibangun rtp medusa88 pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra. Ia menyoroti kehebatan teknologi masa lalu yang mampu membangun struktur sekompleks dan sekokoh Borobudur tanpa bantuan peralatan modern. “Ini bukan hanya keajaiban arkeologi, tapi juga simbol peradaban yang sangat tinggi,” ujar Macron.
Selama kunjungan, Macron sempat berhenti berulang kali untuk mengambil foto dan bertanya tentang detail relief yang menggambarkan kehidupan Buddha. Ia menyebut bahwa Borobudur menyimpan nilai-nilai universal tentang kedamaian, toleransi, dan pencarian spiritual yang relevan hingga hari ini.
Presiden Macron juga mengapresiasi upaya pelestarian yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Ia menyatakan kesiapan Prancis untuk mendukung kerja sama pelestarian warisan budaya, terutama dalam bidang konservasi dan promosi pariwisata berkelanjutan.
Kunjungan ini bukan sekadar agenda diplomatik, tetapi juga momen refleksi budaya. Macron menegaskan pentingnya merawat warisan dunia demi generasi mendatang. “Borobudur bukan hanya milik Indonesia, tapi milik umat manusia,” ucapnya dengan penuh kekaguman.
Kehadiran Macron di Borobudur membawa pesan kuat: diplomasi tak hanya soal politik, tapi juga soal penghargaan terhadap budaya dan sejarah.